HarianSederhana.com, KABUPATEN BEKASI - Pengamat Kebijakan Publik Marthen Kilok menyoroti menurunnya APBD Kabupaten Bekasi 2022.
Marthen Kilok menilai kinerja Pemerintah Kabupaten Bekasi layak dievaluasi oleh provinsi maupun pusat. Menurunnya APBD Kabupaten Bekasi akan sangat berpengaruh terhadap akselerasi pembangunan.
"Menurunnya APBD Kabupaten Bekasi di tahun 2022 tentu sangat berpengaruh terhadap akselerasi pembangunan. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini, daerah membutuhkan dana yang sangat banyak untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," tuturnya kepada Harian Sederhana, Jumat (10/12).
Menurut Marthen Kilok, APBD Kabupaten Bekasi yang merosot sangat tidak bagus. Selain itu, penyerapan anggaran yang dikabarkan belum maksimal pun menjadi catatan pemerintah pusat.
Baca Juga: APBD Perubahan Kabupaten Bekasi Ditolak, Gunawan Soroti Kerja Pejabat Sekretaris Daerah
"Karena penyerapan anggaran kecil sehingga menjadi SILPA dan dikembalikan ke kas negara. Hal ini akan menjadi cacatan dan evaluasi dari pemerintah pusat," ujar pria jebolan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang ini.
Ia pun sangat menyayangkan adanya selisih puluhan miliar antara APBD 2021 dan 2022. Sekecil apapun penurunan atau defisit APBD akan berdampak luar biasa terhadap stabilitas perekonomian di suatu daerah.
"Puluhan miliar itu bukan angka kecil. Kalau dipakai untuk stimulus bagi UMKM di masa pandemi ini sangat luar biasa dampaknya. Sehingga tidak perlu lagi memangkas anggaran dari pos lain yang sudah dianggarkan," terangnya.
Artikel Terkait
PEMDA Kabupaten Bekasi Minta Kejaksaan Usut Kebocoran PAD dari Sektor Retribusi IMB
Biadab!!! Gegara Warisan Rodiah Dilaporkan Anak Kandungnya ke Polisi
Dianggap Memperhatikan Lingkungan Hidup, Fajar Paper Diganjar Piala Industri Hijau
Rotasi dan Mutasi Jabatan di Pemerintahan Kabupaten Bekasi Wajib Sesuai Aturan Perundangan
Gugat Mendagri ke PTUN Jakarta, Langkah Tuti Nurcholifah Yasin Diapresiasi Politisi Senior