HarianSederhana.com, Bogor - Dua kali menjadi penyebab kebocoran pipa air milik Perumda Tirta Pakuan di lahan pengerjaan double track, PT.Adhi Karya dipanggil Pemkot Bogor bersama Perumda Tirta Pakuan untuk diminta klarifikasi dan diingatkan.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, pihaknya mengundang PT Adhi Karya untuk diminta klarifikasi, karena dua kali kejadian kebocoran pipa air milik Perumda Tirta Pakuan sudah sangat merugikan konsumen.
"Bisa warga atau pelanggan Perumda Tirta Pakuan yang menggugat atau bisa saja kami (Pemkot). Jadi jangan sampai ke sana," kata Bima Arya, belum lama ini.
Baca Juga: Lantik Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Ini Amanat Bupati Bogor
Bima Arya mengatakan, sudah ada langkah-langkah untuk mengantisipasinya. Pertama, melakukan pemetaan titik-titik potensi untuk mencegah kebocoran yang sama.
"Ada lima titik potensi persoalan yang sama dan sudah ada yang dikerjakan," tutur Bima Arya.
Kemudian kedua, disepakati ada sistem mitigasinya jika terjadi lagi, koordinasinya sudah jelas agar pelayanannya tidak terganggu lama.
Baca Juga: Rapat Dengar Pendapat, DPRD Kota Bogor Godok Raperda P2KS
Lalu yang ketiga, disepakati untuk melakukan koordinasi yang intens, sehingga jika terjadi suatu hal bisa cepat mengkomunikasikannya ke publik.
"Saya mendapat keterangan memang lokasi kegiatan adalah lokasi yang sangat rawan, konturnya lanskap, ada saluran PDAM yang berhimpitan dengan kegiatan, karena itu sangat mungkin ada tarikan error atau force majeure," ujarnya.
Di tempat yang sama, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan survei, menginventaris aset-aset Tirta Pakuan dan mengklaster mana saja yang harus ada perhatian lebih atau potensi terjadinya gangguan pelayanan air minum ke wilayah Kota Bogor.
Baca Juga: Kadin Kota Bogor Gelar Event Youth Entrepreneurship Competition 2021 bagi Pelajar SMA/SMK
"Kami bekerja sama dengan PT Adhi Karya untuk terus update informasi terkait apa-apa saja yang bisa mengganggu pelayanan," ujar Rino.
Rino menuturkan, hal pertama yakni melakukan pencegahan terjadinya longsoran akibat adanya alat berat yang lewat. Diakuinya juga ada beberapa yang tidak bisa dilakukan pencegahan, misalnya timbunan tanah ke alat, ada juga langkah pemutusan aliran.
Kemudian, ada satu titik yang alirannya dialihkan. Pihaknya pun memindahkan aliran seminimal mungkin yang berdampak ke pelanggan.
Artikel Terkait
Ikut Vaksinasi, Warga Pancoran Mas Serbu Imun Center
Jalan Lingkungan Sepanjang 843,2 Km di Kota Depok Dibikin Mulus
Sekolah Ayah Bunda Depok Masuk 45 Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Jawa Barat
Tawuran Berujung Seorang Siswa Tewas, PTM Dua Sekolah Disetop
Wow! Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor Hadirkan Inovasi Aplikasi SI PIPIT