Cara Pemkot Depok Atasi TPA Cipayung Overload, Buang Sampah ke TPPAS Lulut Nambo dan Tiga Program Ini

- Senin, 14 Maret 2022 | 13:59 WIB
Cara Pemkot Depok Atasi TPA  Cipayung Overload, Buang Sampah ke TPPAS Lulut Nambo dan Tiga Program Ini  (Sudibyo/Harian Sederhana )
Cara Pemkot Depok Atasi TPA Cipayung Overload, Buang Sampah ke TPPAS Lulut Nambo dan Tiga Program Ini (Sudibyo/Harian Sederhana )

Hariansederhana.com-  Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat terus dilakukan.

Sebab kondisi TPA Cipayung Kota Depok itu sudah overload atau melebihi kapasitas dari tempat tersebut.

Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) TPA Cipayung Ardan menyebutkan ada tiga program untuk menangani permasalahan di TPA, menurut dia bila dilakukan tempat pembuangan akhir ini masih bisa digunakan.  

Baca Juga: Tiga Lomba Semarakkan Piala Gubernur Jabar 2022

Pertama pengolahan sampah yang menjaga ekosistem lingkungan.  Kedua, membangun pengelolaan sampah dengan teknologi yang ramah lingkungan.

Lalu ketiga, Landfill Mining yaitu menghabiskan sampah yang lama.

"Sebenarnya titik pokok permasalahan di TPA Cipayung (pengelolaan). Kalau ketiga program ini (berjalan) tertangani. Insya Allah. Lingkungan sekitar aman dan ekosistem lingkungan terjaga baik," kata Ardan.

Baca Juga: Ini Titik Rawan Tawuran di Kota Depok, Kapolres: paling banyak Pancoran Mas

Lebih lanjut, jika ketiga m program pengelolaan TPA Cipayung itu berjalan kata dari sisi lingkungan lebih terkendali.

"Dari sisi lingkungan lebih terkendali. Sampah akan habis (di TPA Cipayung) paling untuk residu ya hanya 5 persen, " katanya.

Ia mencontohkan pengelolaan sampah di Cilacap, Jawa Tengah itu menggunakan sistem Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Juga: Ini Titik Rawan Tawuran di Kota Depok, Kapolres: paling banyak Pancoran Mas

Di Cilacap kata dia, sampah yang dikelola adalah sampah harian. Sampah itu dimasukkan ke dalam mesin pencacah dan dimasukan ke dalam mesin pengering.

"Sampah yang dimasukan ke dalam mesin pengeringan selama 21 hari baru panen. Ini membutuhkan lahan dan waktu yang lama, " kata Ardan. Ia menambahkan sampah yang diolah dengan sistem RDF ini dijadikan bahan bakar.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwan Supriyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aparatur Kelurahan Serua Semangat Jumsih

Minggu, 29 Mei 2022 | 15:04 WIB

PPAPRI Depok Tekankan SK KNPI Sah

Jumat, 27 Mei 2022 | 21:44 WIB

Lebaran Depok Perkenalkan Tradisi Tempo Dulu

Jumat, 27 Mei 2022 | 19:02 WIB

Terpopuler

X