Hasil Riset Setara Institute Kota Depok Paling Intoleran, Wali Kota Mohammad Idris: jangan asal bunyi

- Jumat, 1 April 2022 | 09:48 WIB
Hasil Riset Setara Institute Kota Depok Paling Intoleran, Wali Kota Idris: jangan asal bunyi/  (Heru Sasongko)
Hasil Riset Setara Institute Kota Depok Paling Intoleran, Wali Kota Idris: jangan asal bunyi/ (Heru Sasongko)


Hariansederhana.com- Hasil riset Setara Institute menyebut Kota Depok, Jawa Barat sebagai kota paling intoleran di Indonesia.

Menangapi hal ini, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut Setara Institute asal bunyi (asbun).

Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan bahwa Setara Institute harus mengkaji secara ilmiah dan jangan asal menyebutkan bahwa Depok kota paling intoleran.

Baca Juga: Ini Daftar Terbaru BBM Pertalite dan Pertamax Berlaku 1 April 2022

“Harus dikaji secara ilmiah dan jangan asal bunyi (asbun,red), kalau tujuannya mau menjatuhkan pemerintah misalanya, jadi wali kota aja dulu, kita bersaing secara sehat, jangan komentar-komentar jahat seperti itu,” ujar Idris kepada dikutip Hariansederhana.com dari JurnalDepok.id, Jumat 1 April 2022.

Mohammad Idris mempertayakan hasil riset tersebut. Dan hasil riset itu dipaparkan ke masyarakat seperti apa metodologinya.

Kata dia, riset jangan sembarangan namun ilmiah dan rasional.

Baca Juga: Link Twibbon Sambut Ramadhan 1443 H Gratis Buat Dipasang di Instagram, Story WhatsApp, Facebook

“Silahkan diadu dengan riset-riset yang lain, titik intolerannya apa?. Misalnya persoalan Ahmadiyah, dimana titik intolerannya?,” tanyanya.

Hingga kini, Idris belum mengetahui apa motif dan indikasi dari riset tersebut. Tapi kuat dugaan riset tersebut sengaja dikeluarkan erat kaitannya dengan politik jelang 2024.

“Itu harus ditanyakan kepada orang Depok, tanyakan apakah selama ini orang Depok toleran atau tidak terhadap minoritas, toleran enggak dengan lain suku?. Selama ini enggak ada orang Betawi dengan orang Sunda berantem, enggak ada, itu kan konflik,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TransTV Hari Ini, Jumat 1 April 2022: Bikin Laper dan Insert Story

Bahkan, lanjut Idris, dirinya tetap memberikan dan menulis surat keputusan (SK) tentang pendirian gereja jika sudah disetujui oleh FKUB dan dirinya tidak pernah menolak.

“Jadi indikasi intolerannya itu apa?. Kalau MUI berani mencabut fatwa sesatnya Ahmadiyah silahkan, ini kan fatwanya masih ada, ada SKB 3 Menteri, kami menjalankan itu. Yang kami hentikan itu kegiatan penyebarannya yang memang dilarang. Penyegelan itu mengantisipasi keamanan, sebab masyarakat sekitar enggak nyaman, justru kami jaga mereka (Ahmadiyah,rd), kalau dibiarkan mereka diserang, kami akan kena UU HAM,” katanya.

Dikatakan Idris, pihaknya memiliki UI dan Chusnul Mar’iyah yang telah mengeluarkan survei dan hasilnya Kota Depok cukup toleran.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwan Supriyadi

Sumber: jurnaldepok

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Aparatur Kelurahan Serua Semangat Jumsih

Minggu, 29 Mei 2022 | 15:04 WIB

PPAPRI Depok Tekankan SK KNPI Sah

Jumat, 27 Mei 2022 | 21:44 WIB

Lebaran Depok Perkenalkan Tradisi Tempo Dulu

Jumat, 27 Mei 2022 | 19:02 WIB

Terpopuler

X