HARIAN SEDERHANA, DEPOK – Komunitas sepeda D’margo (Depok Mari Gowes) adalah sebuah komunitas penyaluran hobby untuk bersepeda masyarakat di wilayah kota Depok.
Komunitas yang sudah terbentuk 3 tahun lalu ini tidak membedakan genre dan brand (merek) sepeda. Dengan kata lain, semua warga kota Depok tanpa terkecuali dan warga-warga lain diluar kota Depok bisa menjadi anggota atau member D’margo.

Event race D’margo
“Namun tetap harus memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga AD/ART D’margo”, ujar Nadih yang saat ini menjadi ketua umum komunitas D’margo melalui sambungan telepon, Kamis (28/1/2021) pagi.
Syarat tersebut tidaklah memberatkan anggota dan calon anggota, yah semisal anggota harus berumur 17 tahun, bertaqwa kepada Tuhan YME, setia kepada Pancasila dan UUD 45 dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum, ujar Nadih menjelaskan
“Namun yang terpenting punya sepeda ya mas, merek dan jenis bisa apa saja asal bisa digowes, masa ikut komunitas sepeda tidak punya sepeda”, canda Nadih.
Komunitas D’margo ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 2017 di kota Depok, dan sejak berdiri sampai saat ini telah memiliki member aktif lebih dari 200 orang yang tersebar di seluruh penjuru Kota Depok dan sekitarnya. Hebatnya lagi saat ini mereka telah memiliki lebih dari 2000 follower di media sosial instagram, facebook, dan youtube.

Nadih, Ketua umum D’Margo saat ini
D’margo ini dalam kepengurusannya sudah memiliki struktur organisasi yang rapi dan jelas. Kepengurusan terbagi atas yang pertama terdapat Pembina dan penasehat lalu yang kedua terdapat pengurus harian. Pembina dan penasehat memiliki fungsi mengawasi kerja pengurus harian agar tidak keluar dari apa yang sudah menjadi kesepakatan dan ketentuan dari komunitas D’margo supaya dapat berjalan dengan semestinya. Sedangkan pengurus harian adalah yang mengurus seluruh kegiatan yang ada di D’margo. Pengurus harian di komunitas ini terdiri atas ketua umum, wakil, sekretaris, para seksi, korwil, dan divisi-divisi.
“Pokoknya seru mas mirip di Pilkada deh, ada pemungungutan suaranya dalam memilih ketua umum”, cerita Nadih lagi.
Suara yang terbanyak akan langsung menjadi ketua umum, dan setelah terpilih dialah yang memilih pengurus-pengurus lain yang akan membantunya, lanjut Nadih menerangkan.
Selama tiga tahun berdiri, sudah banyak kegiatan yang komunitas tersebut lakukan, baik yang bersifat kegiatan rutin komunitas ataupun kegiatan yang bersifat sosial umum atau sosial keagamaan.
Kegiatan rutin wajib komunitas ini adalah gowes bulanan yang selalu dilaksanakan setiap hari minggu di awal bulan Kegiatan lain mereka seperti perayaan anniversary dan family gathering di setiap tahunnya, untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan antara keluarga member D’margo.
Kalau gowes bulanan itu hukumnya wajib bagi anggota D’margo, jika berhalangan, anggota harus melaporkan kepada humas atau ketua. “Kalau gowes mingguan itu dibagi perwilayah mas, yang penting karena kita komunitas gowes pada hari Sabtu Minggu diharapkan bisa besepeda sekalipun yang berangkat hanya sedikit”, kata Nadih lagi.

D’margo berbagi sembako
Kegiatan yang bersifat sosial umum ataupun keagamaan saat pandemi seperti saat ini masih sering mereka lakukan. Komunitas ini mengadakan gowes sambil berbagi masker yang diperuntukkan bagi penguna jalan di berbagai titik di kota Depok. Di bulan Ramadhan komunitas ini melakukan kegiatan berbagi ta’jil bagi penguna jalan di kota Depok, pemotongan hewan Qurban pun dilakukan di hari raya Idul Adha serta kunjungan dan pemberian santunan ke panti asuhan di sekitar kota Depok.”Kegiatan tersebut menjadi agenda rutin komunitas kami mas, namun setiap kegatan yang saat ini kami laksanakan tetap memerhatikan dan mematuhi protocol kesehatan”, ungkap Nadih.
Komunitas D’margo memiliki moto atau taqline “Satu Sepeda Sejuta Saudara” yang memiliki makna dengan satu sepeda yang dimiliki kita bisa menjadi sebuah keluarga besar di D’margo dan diluar D’margo hingga menjadi berjuta saudara.
Terakhir Nadih menyampaikan, “Harapan kami supaya di Kota Depok dapat dibuatkan jalur khusus pesepeda buat yang suka main di aspal dan yang B2W, serta yang suka belusukan bisa dibuat taman bermain sepeda atau trek sepeda sehingga kami tidak perlu jauh keluar kota untuk bisa merasakan fasilitas tersebut”.
Sekelumit kisah tentang komunitas sepeda D’margo, dengan berbagai kegiatan rutin yang diadakan di dalam komunitas. Tak kenal maka tak sayang, semoga pembaca bisa lebih mengenal, lebih dekat dengan komunitas sepeda D’MARGO (Depok mari gowes).