HarianSederhana.com, Jakarta - Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyatakan bahwa asap rokok menjadi faktor risiko utama penyebab terjadinya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
"Faktor risiko utama terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok," kata Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto dalam konferensi pers "Peringatan Hari Paru Sedunia (World Lung Day)" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat 24 September 2021.
Di Indonesia PPOK menjadi salah satu penyakit paru penyebab kematian dengan angka prevalensi sekitar 4,5 persen yang faktor utamanya disebabkan asap rokok.
Baca Juga: Polres Depok Tangkap Pelaku Pembunuhan Anggota TNI
Secara global, diperkirakan terdapat 384 juta penduduk dunia yang mengalami PPOK, dengan tiga juta orang meninggal setiap tahunnya karena PPOK.
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan, terdapat lima penyakit pernapasan yang paling besar dampaknya bagi sistem kesehatan yaitu PPOK, asma, infeksi saluran napas bawah akut, tuberkulosis (TB) dan kanker paru.
Pada penyakit asma, menurut dia, sekitar 334 juta penduduk dunia mengalami asma dan angka insidensinya selalu meningkat dalam tiga dekade terakhir.
Baca Juga: PB PON Luncurkan Aplikasi PONPapua untuk Streaming Siaran Pertandingan
"Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu munculnya asma yaitu faktor genetik, polusi udara, infeksi saluran napas pada masa kanak-kanak, faktor makanan dan paparan alergen lingkungan," katanya.
Artikel Terkait
Dinkes Kabupaten Bekasi Tak Perpanjang Iklan Rokok
Dapat Bantuan KKS, Wali Kota: Bantuan Ini Jangan untuk Beli Rokok
Dinkes dan Satpol PP Larang Promosi Rokok
Tolong, Alihkan Uang Rokok untuk Gizi Anak Indonesia
Tegas Bagi Pelanggar Aturan Rokok di Lingkungan Pendidikan
Depok Perkuat Komitmen Terapkan Kawasan Tanpa Rokok