HarianSederhana.com, Brasilia - Ketua Mahkamah Agung (MA) Brazil menilai Presiden Jair bolsonaro sengaja melawan pengadilan. Ketegangan di Brazil meningkat menjelang pemilu Presiden secara elektronik.
"Mahkamah Agung tidak akan menenggang ancaman terhadap otoritas keputusannya," kata Ketua Hakim Luiz Fux.
Dilansir dari Reuters, Kamis (9/9/2021), komentar itu disampaikan Luiz menanggapi komentar bolsonaro kepada para pendukungnya yang berdemonstrasi di kota-kota besar pada Selasa (7/9).
bolsonaro memprovokasi pendukungnya melakukan demonstrasi untuk memprotes pihak musuh di Kongres dan pengadilan.
Baca Juga: Presiden Brazil Prediksi Nasibnya Menang Pemilu, Dipenjara, Atau Dibunuh
bolsonaro mengatakan dia tidak akan mematuhi Hakim Alexandre de Moraes, yang memimpin penyelidikan atas tuduhan bahwa bolsonaro dan sekutunya menyerang lembaga-lembaga demokrasi dengan mempromosikan informasi yang menyesatkan di media sosial.
Akibat situasi ini, mata uang riil Brazil merosot lebih dari 2% pada Rabu karena ketegangan institusional
dan ancaman bolsonaro bahwa dia mungkin tidak menghormati hasil pemilihan tahun depan, yang menurut jajak pendapat menunjukkan dia akan kalah.
Fux menolak kritik bolsonaro terhadap pengadilan, memperingatkan bahwa Kepala Negara yang mendorong orang untuk mengabaikan keputusan pengadilan adalah serangan terhadap demokrasi dan kejahatan yang harus dihadapi Kongres.
Sebelumnya, Ketua DPR Arthur Lira, sekutu bolsonaro, tampak menjauhkan diri dari sikap bolsonaro dan menyerukan ketenangan, dengan mengatakan Brazil tidak memiliki ruang untuk radikalisme dan negara harus fokus pada masalah sebenarnya.
Baca Juga: China Kirimkan Bantuan Vaksin dan Makanan ke Afghanistan Senilai Rp 442 Miliar
Lira tidak menyebut nama bolsonaro, tetapi mengatakan kritik terhadap pemungutan suara elektronik Brazil dan tuntutan Presiden untuk tanda terima pemungutan suara kertas telah ditolak oleh Kongres dan masalah itu tidak akan dipertimbangkan kembali.
"Saya tidak melihat ada ruang untuk radikalisme dan lebih banyak ekses. DPR berkomitmen pada masalah riil Brazil , yang menderita pandemi dan pengangguran," kata Lira pada konferensi pers.
Artikel Terkait
Presiden Brazil Prediksi Nasibnya Menang Pemilu, Dipenjara, Atau Dibunuh
Pengadilan Jepang Panggil Kim Jong-Un
China Kirimkan Bantuan Vaksin dan Makanan ke Afghanistan Senilai Rp 442 Miliar
Jepang Perpanjang Darurat Covid-19 Hingga 30 September
Selandia Baru Dapat Tambahan 250 Ribu Vaksin Pfizer dari Spanyol