Mahkamah Agung Brazil Nilai Presiden Melawan Pengadilan

- Kamis, 9 September 2021 | 19:00 WIB
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Foto: Instagram/ jairmessiasbolsonaro
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. Foto: Instagram/ jairmessiasbolsonaro

HarianSederhana.com, Brasilia - Ketua Mahkamah Agung (MA) Brazil menilai Presiden Jair bolsonaro sengaja melawan pengadilan. Ketegangan di Brazil meningkat menjelang pemilu Presiden secara elektronik.


"Mahkamah Agung tidak akan menenggang ancaman terhadap otoritas keputusannya," kata Ketua Hakim Luiz Fux.

Dilansir dari Reuters, Kamis (9/9/2021), komentar itu disampaikan Luiz menanggapi komentar bolsonaro kepada para pendukungnya yang berdemonstrasi di kota-kota besar pada Selasa (7/9).

bolsonaro memprovokasi pendukungnya melakukan demonstrasi untuk memprotes pihak musuh di Kongres dan pengadilan.

Baca Juga: Presiden Brazil Prediksi Nasibnya Menang Pemilu, Dipenjara, Atau Dibunuh

bolsonaro mengatakan dia tidak akan mematuhi Hakim Alexandre de Moraes, yang memimpin penyelidikan atas tuduhan bahwa bolsonaro dan sekutunya menyerang lembaga-lembaga demokrasi dengan mempromosikan informasi yang menyesatkan di media sosial.

Akibat situasi ini, mata uang riil Brazil merosot lebih dari 2% pada Rabu karena ketegangan institusional
dan ancaman bolsonaro bahwa dia mungkin tidak menghormati hasil pemilihan tahun depan, yang menurut jajak pendapat menunjukkan dia akan kalah.

Fux menolak kritik bolsonaro terhadap pengadilan, memperingatkan bahwa Kepala Negara yang mendorong orang untuk mengabaikan keputusan pengadilan adalah serangan terhadap demokrasi dan kejahatan yang harus dihadapi Kongres.

Sebelumnya, Ketua DPR Arthur Lira, sekutu bolsonaro, tampak menjauhkan diri dari sikap bolsonaro dan menyerukan ketenangan, dengan mengatakan Brazil tidak memiliki ruang untuk radikalisme dan negara harus fokus pada masalah sebenarnya.

Baca Juga: China Kirimkan Bantuan Vaksin dan Makanan ke Afghanistan Senilai Rp 442 Miliar

Lira tidak menyebut nama bolsonaro, tetapi mengatakan kritik terhadap pemungutan suara elektronik Brazil dan tuntutan Presiden untuk tanda terima pemungutan suara kertas telah ditolak oleh Kongres dan masalah itu tidak akan dipertimbangkan kembali.

"Saya tidak melihat ada ruang untuk radikalisme dan lebih banyak ekses. DPR berkomitmen pada masalah riil Brazil , yang menderita pandemi dan pengangguran," kata Lira pada konferensi pers.

Editor: Mohammad

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Terkini

WHO Beri Nama Varian Covid-19 Afrika Selatan Omicron

Sabtu, 27 November 2021 | 13:14 WIB

Taliban Larang Wanita Tampil di TV

Senin, 22 November 2021 | 23:04 WIB

18 Ribu Orang Masih Terlantar Pasca Banjir di Kanada

Jumat, 19 November 2021 | 13:02 WIB

KTT COP26 Capai Kesepakatan Soal Pasar Karbon

Senin, 15 November 2021 | 09:37 WIB

Pemerintah Diminta Waspada Jebakan Utang China

Jumat, 12 November 2021 | 22:42 WIB

Vaksin Anak di AS Dekati Angka 1 Juta

Kamis, 11 November 2021 | 10:53 WIB

Dunia Kekurangan 2 Miliar Jarum Suntik Covid-19

Rabu, 10 November 2021 | 21:06 WIB

Calon Presiden Chile Positif Covid-19

Kamis, 4 November 2021 | 11:16 WIB

Pesawat Jatuh di Sudan, 5 Orang Dilaporkan Tewas

Selasa, 2 November 2021 | 22:00 WIB

Irlandia Kecewa Dengan Konstitusi Polandia

Kamis, 21 Oktober 2021 | 21:37 WIB

Gunung Aso di Jepang Meletus

Rabu, 20 Oktober 2021 | 21:20 WIB

Palestina Desak Dunia Hentikan Agresi Israel

Senin, 18 Oktober 2021 | 12:47 WIB

Presiden China Xi Jinping Tidak Hadir COP26

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 17:44 WIB

Media Asing Nyinyiri Suara Azan di Indonesia

Jumat, 15 Oktober 2021 | 04:00 WIB

Terpopuler

X