HarianSederhana.com, Seoul - Korea Utara akan memulihkan hubungan telfon dengan Korea Selatan mulai Senin 4 Oktober 2021.
Pemulihan hubungan telfon duo Korea itu sebagai upaya meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan.
Saluran telepon langsung antara kedua seteru itu dibuat pada 1971 dan mengalami putus-nyambung beberapa kali.
Baca Juga: Kim Jong-Un yang tak Lagi Tambun
Pemimpin Korut Kim Jong Un pekan lalu mengungkapkan kesediaannya untuk mengaktifkan kembali sambungan telepon yang diputus pada awal Agustus sebagai protes terhadap latihan militer gabungan Korsel dan Amerika Serikat.
Pemutusan itu terjadi hanya beberapa hari setelah hotline itu dibuka lagi untuk pertama kali setelah diputus selama setahun.
KCNA mengatakan saluran-saluran telepon akan disambungkan lagi pada Senin pukul 9.00 pagi waktu setempat (19.00 WIB).
Baca Juga: Pengadilan Jepang Panggil Kim Jong-Un
KCNA juga meminta Korsel agar memenuhi "tugasnya" mengendurkan hubungan lintas-batas yang tegang, namun media pemerintah itu tidak menjelaskan lebih jauh.
Kim sebelumnya mendesak Korsel untuk meninggalkan standar ganda dan khayalan mereka atas aktivitas militer Korut yang tengah mengembangkan persenjataan untuk membela diri.
"Otoritas Korea Selatan sebaiknya melakukan upaya-upaya positif untuk menempatkan hubungan utara-selatan ke jalur yang benar dan menyelesaikan tugas-tugas penting yang harus diprioritaskan untuk membuka prospek yang cerah di masa datang," kata KCNA.
Baca Juga: Korea Utara Sukses Uji Rudal Balistik Sejauh 1.500 Kilometer
Ketegangan antara kedua negara telah meningkat sejak sambungan langsung itu diputus.
Korut belum lama ini meluncurkan sejumlah rudal baru, termasuk rudal hipersonik, rudal antipesawat, dan rudal jarak jauh bertenaga nuklir.
Uji coba rudal-rudal tersebut menunjukkan negara yang mengisolasi diri itu sedang mengembangkan persenjataan canggih di tengah macetnya pembicaraan soal perlucutan program rudal dan nuklir mereka untuk ditukar dengan pencabutan sanksi AS.
Baca Juga: Dubes dan 14 Staf Kedubes Indonesia, Angkat Kaki dari Korea Utara
Meski menuduh AS menerapkan kebijakan bermusuhan, Korut telah mengungkapkan niatnya untuk memperbaiki hubungan kedua Korea dan mempertimbangkan pertemuan puncak jika Korsel meninggalkan standar ganda mereka.
Para analis mengatakan pendekatan hadiah dan hukuman yang dilakukan Korut bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara bersenjata nuklir dan mengganjal hubungan Korsel dengan AS.
Artikel Terkait
Korea Utara Cari Pengganti Kim Jong Un?
Pengadilan Jepang Panggil Kim Jong-Un
Kim Jong-Un yang tak Lagi Tambun
Korea Utara Sukses Uji Rudal Balistik Sejauh 1.500 Kilometer
Tampil Gahar, Kim Jin-sung Dipuji Rahmad Darmawan