FAIS: Copot Kepala Disdikpora Karawang

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:46 WIB
Buntut dari robohnya sekolah membuat FAIS Karawang meminta Bupati untuk memecat Asep selaku Kepala Disdikpora Karawang. (Supri)
Buntut dari robohnya sekolah membuat FAIS Karawang meminta Bupati untuk memecat Asep selaku Kepala Disdikpora Karawang. (Supri)

HarianSederhana.com, KABUPATEN KARAWANG – Kinerja Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Karawang Asep Junaedi disorot banyak pihak.

Bukan tanpa alasan Kepala Disdikpora Karawang disorot usai beberapa sekolah di wilayahnya ambrol. Hal itu tentu membuat kegiatan belajar mengajar di Karawang terganggu.

Bahkan sejumlah pihak menuding Asep selaku Kepala Disdikpora Karawang tidak becus kerja karena banyak permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan di Karawang yang belum dituntaskan.

Koordinator Forum Aktivis Islam (FAIS) Karawang, Sunarto menyebut banyak anggaran pendidikan di Karawang tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Ini Cara Jitu Polsek Rengasdengklok Cegah Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba di Wilayahnya

Ia bahkan menyebut sudah selayaknya Bupati Karawang memecat Asep selaku Kepala Disdikpora Karawang. Sebab selama di tangannya, Disdikpora Kabupaten Karawang kinerjanya buruk, bahkan programnya tidak tepat sasaran.

"Buktinya tiap tahun dianggarkan dan ada laporannya. Coba di cek sudah tepat belum penyalurannya atau hanya dinikmati oleh oknum kroni-kroni pejabat di lembaganya masing-masing?” tegas Narto, Kamis (21/10).

Tak hanya itu, kata Narto, permasalahan lain yakni banyaknya gedung sekolah rusak bahkan ambruk beberapa hari lalu.

"Ironinya ada lembaga pendidikan swasta yang dapat kucuran dana melimpah dari Pemkab Karawang di saat sekolah negeri ambruk. Sekali lagi ini salah kelola anggaran,” ujarnya.

Baca Juga: Musnahkan 26,8 Kilogram Ganja, BNN Kabupaten Karawang Selamatkan 26.805 Jiwa

Dalam kesempatan itu, Narto juga menyinggung soal terjadinya kemiskinan ekstrem di Karawang. Salah satu faktornya, kata Narto, adalah salah kelola anggaran yang tidak tepat. Ditambah banyak SDM di dinas yang tidak memahami tupoksi kerja masing-masing.

Menurut Narto, kegaduhan ini terjadi karena banyak oknum pejabat sibuk membantah data dari pemerintah bukan melakukan kerja-kerja yang tepat sasaran untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada.

"Contoh terbaru adalah pernyataan Kadisdik yang bilang licik saat komunikasi dengan wartawan lewat WhatsApp. Sebelumnya ada juga oknum pejabat yang bilang bahwa para pengkritik pemkab adalah tukang gaduh, dan lain-lain,” katanya.

Baca Juga: Buntut Robohnya SDN Bayur I, Terungkap Ada 11 Pekerjaan Disdikpora Karawang Jadi Temuan BPK

Halaman:

Editor: Wahyu Saputra

Artikel Terkait

Terkini

Membangun SDM Menuju Desa Cerdas Berbasis Teknologi

Sabtu, 26 Februari 2022 | 22:12 WIB

Pengrajin Tahu Tempe Menjerit

Senin, 21 Februari 2022 | 00:51 WIB

FAIS: Copot Kepala Disdikpora Karawang

Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:46 WIB

Terpopuler

X