Naskah Khutbah Jumat Singkat: Menyambut Ramadhan di Bulan Syaban

- Rabu, 16 Maret 2022 | 08:00 WIB
Khutbah Jumat Singkat: Menyambut Ramadhan di Bulan Syaban/ Unsplash/Mosquegrapher (Unsplash/Mosquegrapher)
Khutbah Jumat Singkat: Menyambut Ramadhan di Bulan Syaban/ Unsplash/Mosquegrapher (Unsplash/Mosquegrapher)

Hariansederhana.com- Berikut artikel Khutbah Jumat singkat tentang persiapan Ramadhan di bulan Syaban.

Artikel Khutbah Jumat singkat ini dikutip Hariansederhana.com dari lama nuonline.

Sebagai umat Muslim kita patut bergembira datangnnya bulan Ramadhan, simak Khutbah Jumat singkat tentang persiapan Ramadhan di bulan Syaban.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Singkat: ‘Ramadhan Melatih Kejujuran, Moral Kemanusian Universal’

Baca Juga: Khutbah Jumat singkat terbaru, tentang rasa syukur yang hilang karena penyakit hati

Baca Juga: Khutbah Jumat Jelang Bulan Ramadhan, Jauhi Hasad karena berbahaya

Khutbah I

 

 اَلْحَمْدُ لله على نعمه فى شهر شعبان، الذى جَعَلَنَا مِنَ المسلمين الكاملين، وَأَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ سَبِيْلِ المُؤْمِنِيْنَ، اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Waktu terus mengalir dan tak terasa kita menghabiskan hampir separuh bulan Sya’ban. Bulan suci Ramadhan pun kian dekat dan memberikan suasana batin tersendiri bagi masing-masing orang.

Ada yang bergembira dengan kehadiran bulan suci ini. Ada pula yang biasa-biasa saja: Sya’ban dan Ramadhan dinilai tak jauh berbeda dari bulan-bulan lainnya.

Sikap kedua ini bermasalah karena menjadi indikasi tentang tidak sensitifnya hati kita kepada kemuliaan-kemuliaan waktu khusus yang tertuang dalam ajaran Islam.

Umumnya, suasana “biasa saja” itu bukan karena sikap ingkar melainkan karena terlalu padatnya kehidupan seseorang dengan aktivitas duniawi sehingga menganggap perjalanan bulan Rajab, Sya’ban, dan kemudian Ramadhan tak ubahnya rutinitas belaka.

Islam tidak menganjurkan demikian. Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumid-Din menyebut adanya hari-hari utama (al-ayyam al-fadhilah).

Halaman:

Editor: Muhammad Irwan Supriyadi

Sumber: nuonline.or.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Naskah Khutbah Jumat Singkat: Manfaat Dzikir

Selasa, 5 April 2022 | 11:40 WIB

Surat Al Baqarah Ayat 183 Tentang Perintah Puasa

Sabtu, 19 Maret 2022 | 22:48 WIB

Terpopuler

X