DEPOK – Kabar duka mendalam datang dari keluarga besar Sederhana Grup. Pendiri sekaligus pemilik perusahaan H. Daswar sekaligus ayahanda dari Roni Sondri, Pimpinan Umum Harian Sederhana meninggal dunia pada Senin, 23 November pagi.
Almarhum wafat pada pukul 06.30 WIB di Rumah Sakit Gading Pluit. Roni Sondri mengatakan, ayahandanya meninggal akibat sakit.
Roni menerangkan, dirinya sangat merasa kehilangan atas meninggalnya sang ayah. Sosok almarhum H. Daswar disebutnya sangat penyayang terhadap keluarga serta pekerja keras.
“Beliau (H. Daswar) adalah sosok ayah yang penyayang keluarga dan pekerja keras,” tuturnya.
Ia pun mengenang sosok sang ayahanda semasa hidupnya. Figur H. Daswar menurut Roni sangat telaten dalam mengurus keluarga. Almarhum mendidik anak-anaknya dengan keras dan disiplin, berkaca dengan pengalaman hidupnya.
“Awalnya kami mengira almarhum itu galak dan sebagainya, tapi itulah cara mendidik anak agar kelak dapat menjadi generasi yang sukses. Alhamdulillah, berkat kerja keras dan didikan beliau, kami berhasil di bidang kami masing-masing terutama dalam bidang usaha,” ujarnya.
Roni menerangkan, figur ayahandanya bekerja keras dari nol hingga memiliki berbagai macam usaha seperti saat ini.
Ia bercerita saat ayahnya datang ke Depok pada tahun 1970 bukanlah siapa-siapa. Perjuangan hidupnya di mulai saat itu, dari saat almarhum harus pindah-pindah kontrakan hingga memulai membuka usaha.
“Dulu, almarhum usaha apa saja. Mulai dari berjualan pakaian hingga lain sebagainya. Pahit getir kehidupan ini pun dirasakan saat itu,” kata Roni.
Dibantu sang istri, H. Daswar pun melakoni usaha di Pasar Depok Jaya. Dimulai dari berdagang kaki lima sebelum akhirnya memiliki kios di pasar tersebut.
Tahun berganti, H. Daswar berhasil memiliki kios di pasar tersebut. Sang ayah menekuni usaha dari pakaian, sepatu dan lain sebagainya. Hingga akhirnya di tahun 1980, keluarganya fokus pada bidang Alat Tulis Kantor (ATK).
Dalam usaha ada namanya pasang surut dan ujian yang dihadapi. Keluarganya sempat mengalami musibah saat Pasar Depok Jaya mengalami kebakaran. Kiosnya pun terbakar.
“Alhamdulillah kita berhasil melewati itu semua, kami berpindah lokasi usaha di ruko yang ada di Jalan Nusantara. Kami saat itu menyewa ruko di Nusantara hingga 2003, usahanya ya ATK,” ujar Roni.
Kemudian, sekitar tahun 2004 sang kakak membantu usaha keluarga. Berkat kerja keras keluarga, di tahun 2007 ruko tersebut berhasil dibeli.
Hingga saat ini, ada enam bidang usaha yang digeluti keluarganya selain Toko Buku Sederhana. Ada Nur Cahaya Limo, Sederhana Tour and Travel serta Surat Kabar Harian Sederhana dan beberapa usaha lainnya.
“Nama Sederhana itu sudah sejak dahulu dipakai almarhum saat memulai usaha hingga akhirnya terkenal di masyarakat. Sampai saat ini nama tersebut kita gunakan di usaha lain yang kami geluti,” ujar Roni.
Roni menerangkan, almarhum selalu berpesan kepada anak-anaknya untuk bekerja keras dan telaten dalam menekuni dunia usaha. Sang ayah semasa hidupnya juga selalu menghargai siapa pun termasuk karyawannya.
“Kami juga diajarkan untuk menjadikan karyawan sebagai keluarga. Tanpa mereka, usaha kami tak akan berjalan. Prinsip kekeluargaan yang diajarkan almarhum ini senantiasa kami pegang penuh,” kata Roni.
Sang ayah pun mengajarkan agar pintar-pintar untuk membagi waktu kepada keluarga tercinta. Roni menyebut sosok Almarhum H. Daswar sangat penyayang terhadap keluarga, terutama terhadap anak-anaknya.
“Almarhum sangat tegas dan disiplin, tapi inilah hasilnya. Sosok beliau sangat penyayang terhadap keluarga. Hal inilah yang membuat saya beserta anak-anak ayah yang lainnya ingin menjadi sosok seperti almarhum,” tutupnya.
H. Daswar sendiri tutup usia di umur 69 tahun. Almarhum meninggalkan lima orang anak dan sembilan cucu.
Selamat jalan H. Daswar, semoga engkau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan diampuni segala kesalahan mu semasa hidup. Aamiin. (Wahyu Saputra)