HARIAN SEDERHANA, KARAWANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang diperintahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar segera mengantisipasi penyebaran mutasi virus corona B117 asal Inggris. Apalagi dua kasus perdana yang ditemukan merupakan warga yang dipimpin Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh.
Ridwan Kamil menyatakan mutasi virus corona dari Inggris atau B117 ini sudah ditemukan di Kabupaten Karawang. Hal itu disampaikan dalam peninjauan uji klinis tahap III vaksin rekombinan di RSP Unpad, Kota Bandung.
“Varian baru virus corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang. Kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B117 ini,” tutur pria yang akrab disapa RK ini, Rabu (03/03).
Ia meminta Unpad menganalisa agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dapat menentukan langkah antisipatif menghadapi varian baru dari virus corona itu.
“Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini. Kami mohon agar ada penelitian, sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespons dengan cara terukur,” kata dia.
Namun demikian, ia mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam tiap aktivitas.
“Ikhtiar kita sesuaikan dan kita tingkatkan,” jelasnya.
Meski begitu, Ridwan Kamil pun meminta kepada Pemkab Karawang dan seluruh stakeholder agar jangan sampai kecolongan sehingga menyebabkan mutasi virus corona B117 ini menyebarluas.
“Jangan sampai kecolongan. Kita tidak bisa mengendalikan, mumpung masih kecil, harus segara dideteksi. Kalau telat, harga treatment-nya sangat mahal sekali,” ujarnya.
Ia menjelaskan, virus corona varian baru ini menjangkiti dua orang warga Karawang usai bepergian dari luar negeri. Saat ini, tim Satgas Covid telah melakukan pelacakan terhadap pihak keluarga.
“Virus varian B117 UK ini terdeteksi ada di Karawang, dari warga Karawang yang bepergian dengan pesawat Qatar Airways, sesuai prosedur mendarat diisolasi 10 hari,” ujar RK.
“Kita sedang tracing. Kami akan tes berkali-kali memastikan tidak ada hal yang merugikan. Sudah dinyatakan negatif dari virus varian baru, tapi masih isolasi. Kita belum yakin. Masih (isolasi) di rumah masing-masing,” tambahnya.
Analisis sementara, lanjut RK, mutasi virus tersebut dipastikan bukan mutasi lokal. Saat ini, ia sudah memerintahkan tim ahli untuk melakukan kajian serta mencari upaya pencegahan.
“Karena virus varian ini pasti impor, bukan varian mutasi lokal. Makanya, dua orang ini tercatat bepergian internasional. Kadisnkes dan peneliti melakukan kajian, bagaimana merespons treatment-nya. Kami sedang menunggu kajian,” tegasnya.
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana mengatakan langsung melakukan langkah penelusuran dan pengetesan kontak usai dua tenaga kerja dari luar negeri tekonfirmasi terjangkit varian baru corona B117 asal Inggris. Tracing terutama dilakukan terhadap keluarga pasien.
“Setelah kemarin menerima kabar temuan kasus Covid-19 B117 di wilayah Karawang. Tim Dinkes (Dinas Kesehatan) Karawang, Dinkes Jawa Barat, dan Kemenkes sudah bergerak cepat meneliti dan mencari informasi terkait varian baru virus tersebut dengan melakukan tracing dan testing kepada keluarga yang bersangkutan,” ujar Fitra.
Fitra mengatakan, Satgas Covid Karawang telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dinkes Jawa Barat, dan Ketua Satgas Karawang Cellica yang juga Bupati Karawang. Arahan dari keduanya, kata dia, harus secepatnya dilakukan tracking dan testing.
“Atas dasar itu, dua tim dari Dinkes Karawang, Dinkes Provinsi Jabar, dan Balitbang Kemenkes langsung bergerak cepat, untuk sampel langsung dilaksanakan Whole Genom Sequencing di Kemenkes,” tutur dia.
Fitra mengungkapkan kasus varian baru ini berawal dari sampel swab test dua pekerja migran Indonesia (PMI) asal Karawang yang tiba di Tanah Air pada akhir Januari 2021 lalu.
“Dua PMI tersebut berinisial Nyonya M asal Kecamatan Lemah Abang dan Nyonya A asal Kecamatan Pedes,” ujar Fitra saat dikonfirmasi Republika, Rabu (3/3).
Ia mengatakan, kedua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang tersebut pulang ke Tanah Air menumpang pesawat berbeda. TKI berinisial M mendarat di Bandara Soekarno Hatta pada 28 Januari 2021, sedangkan TKI berinisial Nyonya A tiba pada 31 Januari 2021.
Menurut Fitra, keduanya telah mengikuti aturan Satgas Covid-19 bagi para pelaku perjalanan luar negeri. Keduanya telah diberikan tindakan tes swab PCR dengan hasil positif. Keduanya kemudian menjalani isolasi di Pademangan, Jakarta.
Setelah menjalani isolasi, mereka dites swab kembali dan hasilnya negatif. Dengan hasil negatif itu, keduanya baru diizinkan pulang ke Karawang. “Jadi keduanya pulang ke Karawang dengan hasil negatif,” kata Fitra.
Sementara itu, berdasarkan hasil laporan pemeriksaan tim medis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhadap sampel swab keduanya, diketahui mereka telah terpapar varian baru virus corona B117 UK. Temuan ini setelah dilakukan uji whole genome sequencing.
Fitra mengimbau kepada seluruh masyarakat Karawang untuk tidak panik. Pasalnya, kedua PMI tersebut telah negatif dan mendapatkan tindakan dari tim medis.