HarianSederhana.com, Bogor - Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI Sukamakmur, Kabupaten Bogor, terancam longsor. Karena, posisi sekolah yang berada di Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, berdekatan dengan jurang. Bahkan, tanpa penahan turap.
Apalagi, belakangan ini, wilayah Kecamatan Sukamakmur sering diguyur hujan deras. "Kami khawatir akan bencana tanah longsor menimpa sekolah ini. Mengingat, kawasan Desa Pabuaran terus diguyur hujan lebat. Jadi, kami berharap, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor dapat mencarikan solusi," ujar Kepala SMP PGRI Sukamakmur, Mariati, Rabu (1/12/2021) kemarin.
Dia menjelaskan, sejak SMP PGRI Sukamakmur ini berdiri tahun 2005 namun hanya 1 kali bangunan sekolah direnovasi.
Baca Juga: Ruang Perpustakaan SDN 3 Cijengkol Kabupaten Sukabumi Ambruk
“Sekolah ini terakhir kali mendapatkan renovasi bangunan dari tahun 2014 sedangkan bangunan ini telah berdiri dari 2005 jadi kita sudah belasan tahun belum mendapatkan renovasi bangunan, artinya kondisi sekolahan pun rentan sekali jika terjadi bencana alam,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor masuk kategori rawan bencana alam, mulai dari longsor dan juga pergeseran tanah.
“Wilayah ini rawan sekali bencana alam, makanya kita terus mengusulkan ke Dinas Pendidikan, Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), dan reses DPRD Kabupaten Bogor guna mendapatkan bantuan pemasangan turap serta renovasi bangunan sekolah,” katanya.
Baca Juga: Prestasi di Tingkat Kabupaten dan Provinsi, Lima Siswa di Kecamatan Cigombong Terima Penghargaan
Mariati kembali menjelaskan bahwa luas lahan SMP PGRI Sukamakmur seluas 4.000 meter dengan bangunan 676 meter.
“Jadi kita minta Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta Dinas terkait mencarikan solusi untuk mengantisipasi bila terjadinya bencana alam kedepan, karena posisi sekolah ini berdekatan dengan jurang namun tanpa ada penahan dinding yaitu turap,” jelasnya.
Ia juga mengaku pihaknya menggunakan anggaran dana BOS untuk membangun turap sedikit demi sedikit.
Baca Juga: Disdik Purwakarta Kenalkan Permainan Tradisional
“Kita bangun turap ini sementara dengan menggunakan anggaran dana BOS, jadi sementara ini baru 32 meter turap yang sedang dalam pembangunan,” pungkasnya.***(BP Sianturi)
Artikel Terkait
Guru dan Siswa Positif Covid-19, PTMT di SDN Sukadamai 2 Dihentikan
Disdik Jabar Siapkan Surat Larangan Studi Tur
Sejumlah Sekolah di Kota Bogor Diperbaiki, PTMT Ditunda
Pengabdian Masyarakat di Desa Cibanteng, IPB University Lolos Ke Tingkat Nasional
Isi Pidato Mendikbud Nadiem Makarim di Hari Guru Nasional
Kampung Dongeng Latih Orangtua Siswa SDN Gadog 01 Mendongeng