HARIAN SEDERHANA, KARAWANG – Kendati penyelenggaraan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) akan terlaksana pada 2024 mendatang, sejumlah nama besar yang merupakan kader dari Partai Demokrat mulai disiapkan.
Bahkan, nama-nama besar ini rencananya bakal disandingkan untuk mendampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Pilgub Jabar nanti.
Salah satu nama besar kader Partai Demokrat yang namanya mencuat adalah Cellica Nurrachadiana. Wanita kelahiran 18 Juli 1980 ini yang baru-baru ini dilantik untuk kembali menduduki kursi orang nomor satu di Kabupaten Karawang ini, disebut-sebut akan berpeluang besar untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2024 mendatang.
Hal tersebut terungkap dalam cuitan Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief. Melalui akun Twitter pribadinya @andiarief_ pada Senin (01/03), ia menuliskan sembilan nama yang digadang-gadang bakal melenggang ke Pilgub Jabar 2024.
Sembilan nama itu adalah Cellica Nurrachadiana (Bupati Karawang), Dede Yusuf (anggota DPR RI), Herman Khaeron (anggota DPR RI dan Ketua BPOKK Demokrat), Nashrudin Azis (Wali Kota Cirebon), Mohammad Muraz (anggota DPR RI), Anton S Surrato (anggota DPR RI), Erwan Setiawan (Wakil Bupati Sumedang), Agung B Santoso (anggota DPR RI), dan Irwan Suryanagara (anggota DPRD Jabar dan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar).
Sebelumnya, masih dalam cuitan Twitter miliknya pada 22 Februari lalu, Andi Arief menuliskan sembilan nama kader Partai Demokrat yang berpeluang diusung pada Pilgub DKI Jakarta. Lagi-lagi nama yang disebutkan itu adalah Cellica Nurrachadiana.
“Kerja konkret 95 persen, pencitraan 5 persen jelang Pilgub DKI Jakarta: 1. Santoso, 2. Hinca Panjaitan, 3. Didik Mukri, 4. Dede Yusuf, 5. Anwar Hafid, 6. Emil Dardak, 7. Ridho Fricardo, 8. Itu Jayabaya dan 9. Cellica Bupati Karawang,” tulisnya.
Cuitan Andi Arief ini pun mendapatkan respon positif dari Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Irfan Suryanagara.
Irfan mengatakan, cuitan Andi Arief ini menyatakan bahwa di Jawa Barat ada sejumlah kader Partai Demokrat yang memiliki nama besar yang siap tempur untuk diusung dalam Pilgub Jabar selanjutnya.
“Pak Andi Arief selaku Ketua Bappilu, dia punya anak buah di daerah-daerah untuk meninjau dan saya pikir kader-kader itu juga layak memang diusung,” katanya.
“Bu Cellica, Pak Azis, Pak Erwan yang pengalaman menjadi kepala daerah. Juga ada Dede Yusuf, Herman Khaeron, Anton Suratto dan lainnya yang sudah pengalaman di DPR RI,” kata Irfan.
Sembilan nama tersebut akan menjalani penjaringan dan pengukuran elektabilitas. Bahkan, kata Irfan, tidak menutup kemungkinan nama-nama kader Partai Demokrat ini akan disandingkan dengan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar selanjutnya.
“Berbagai kemungkinan masih bisa terjadi. Kenapa enggak dengan Ridwan Kamil, semua kan bisa saja. Contohnya Ridwan Kamil dengan Bu Cellica yang sudah dua periode jadi Bupati Karawang,” ujarnya.
“Kemudian Dede Yusuf juga Pak Azis Wali Kota Cirebon, kan pasti leading mereka. Pernah menjadi kepala daerah, juga nama lainnya yang jadi anggota dewan,” ungkapnya.
Irfan menggarisbawahi bahwa Partai Demokrat di Jabar tidak bisa mengusung sendiri calonnya, melainkan harus membentuk koalisi.
“Ini saatnya Partai Demokrat mengukur diri dan memacu kemampuan mesin partai untuk bergerak maksimal, dengan kadernya sendiri. Pilgub Jabar adalah hajat besar yang harus betul-betul direncanakan dan dilaksanakan,” pungkasnya.
Sementara, Cellica mengaku belum memikirkan hal itu. Dia menyebutkan ingin fokus bekerja sebagai Bupati Karawang.
“Sekarang saya ingin fokus bekerja sebagai Bupati Karawang. Jadi saya belum memikirkan masalah itu. Kalau ada pihak yang mengaitkan tentang saya, biarkan saja. Saya baru saja dilantik, jalani saja apa yang ada,” kata Cellica, Rabu (02/03).
Menurut Cellica, masalah pemilihan Gubernur Jabar atau Jakarta belum dipikirkannya sama sekali. Apalagi, dirinya baru saja terpilih kembali menjadi Bupati Karawang.
Cellica menyatakan tidak akan mengecewakan masyarakat Karawang. Oleh karena itu dirinya ingin bekerja sungguh-sungguh untuk Karawang.
“Saya bersama Kang Haji Aep ingin menyelesaikan tanggung jawab kami merelaisasikan RPJMD lima tahun ke depan,” ujarnya.
Cellica tidak ingin pecah konsentrasi karena memikirkan pemilihan gubernur. “Biarkan masalah itu mengalir apa adanya,” katanya.
Menurut Cellica, dirinya masuk bursa kandidat gubernur tentunya berdasarkan mekanisme yang berlaku di internal Partai Demokrat sendiri.
Hanya saja dia tidak menanggapi nominasi partai karena masih bekerja sebagai Bupati Karawang.
“Jadi kalau hari ini ditanyakan siap atau tidak, saya katakan tidak. Saya bekerja saja dulu urusan itu lihat nanti saja,” katanya.
Cellica mengatakan, dia tidak akan terganggu ketika namanya masuk bursa bakal calon gubernur. Partai Demokrat tentunya memiliki alasan dengan mencantumkan namanya.