HARIAN SEDERHANA, DEPOK – Ketika menikmati hidangan, di meja makan sepertinya belum pas bila tidak ditemani sambal. Rasanya yang pedas, menambah nafsu kita untuk melahap santapan.
Harian Sederhana mencoba untuk membedah salah satu sambal khas dari Pulau Bali. Komposisinya yang sederhana terdiri dari yaitu cabe rawit, bawang merah, garam, terasi sedikit, gula ternyata mampu menghasilkan cita rasa yang menggugah selera.
Enda Harjiati pemilik brand Sambal Mbe beli Putu ini mengatakan kekhasan sambal tersebut terletak di bahan baku bawang, sehingga menimbulkan aroma yang menggoda.
“Cara produksinya, semua bahan dirajang lalu digoreng, setelah ditiriskan baru packing ke kemasan yang sudah kita siapkan. Mbe itu bahasa Balinya bawang,” tuturnya.
Enda mengaku menekuni usaha Sambal Mbe awalnya hanya iseng – iseng menjual panganan tersebut ke tetangga dan kerabat dekat. Memang, membuat sambal adalah salah satu keahliannya terutama ketika memasak ubtin keluarga.
“Awalnya bikin sambel ko enak lalu ngasih ke orang tester ternyata suka jadinya nyoba jualin bikin dikit di jualin,” bebernya.
Satu botol sambal ukuran 20 gram, dibandrol seharga Rp 25 ribu yang dipromosikan lewat beberapa aplikasi khusus penjualan seperti OLX, Tokopedia kemudian tak lupa media sosial seperti Facebook dan Instagram. Namun, Enda menyadari ada satu kekurangan produknya yaitu belum memiliki sertifikat halal.
“Saya juga, sebetulnya produksi belum banyak omset paling tinggi Rp 4 Juta. Jadi saya bisa bikin sambal sesuai pesanan untuk mengatur level kepedasannya. Bisa juga pedas banget seperti sambel setan,” jelasnya.
Penyebaran produknya, menurut Enda juga masih di sekitaran Kota Jakarta namun wanita berdarah Jawa ini mengaku optimis usahanya akan semakin berkembang dengan pesat.
Oleh sebab itu, untuk memantapkan usahanya Enda mencoba bergabung dengan Usaha Menengah Kecil Masyarakat, atau UMKM dibawah besutan Wira Usaha Baru (WUB). Disitu, Enda memperoleh berbagai macam pelajaran terutama mengenai inovasi produk.
“Pelatihan kemarin pengalaman temen-temen berbagi usaha usaha ini itu berbagi cerita,” pungkasnya.