HARIAN SEDERHANA, KARAWANG – Belum usai pandemi Covid-19, kini masyarakat harus waspada dengan varian baru virus corona B117 asal Inggris. Hal ini selepas pemerintah mengumumkannya melalui Kementerian Kesehatan pada acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemenristek/BRIN, Selasa (02/03).
Kementerian Kesehatan mengumumkan penemuan dua kasus mutasi virus SARS-CoV-2 B117 di Indonesia. Mutasi virus itu diketahui pertama kali ditemukan di Inggris dan kini telah menyebar di lebih dari 33 negara. Temuan itu pun menjadi catatan baru di tengah momen genap setahun pandemi virus corona menjangkit Indonesia.
“Tadi malam saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun hari ini kita menemukan mutasi B117 UK di Indonesia. Ini fresh from the oven baru tadi malam ditemukan 2 kasus,” kata Dante.
Dari informasi yang dihimpun, dua kasus tersebut menimpa dua warga Kabupaten Karawang yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Mereka adalah M dan A yang terpapar virus corona B117.
Keduanya adalah pekerja migran di Arab Saudi dan pulang ke Indonesia pada akhir Januari 2021 kemarin. M tiba lebih dulu dibanding A dengan pesawat Qatar Airways di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 28 Januari. Sementara itu, A yang menaiki pesawat Garuda Indonesia mendarat 31 Januari.
M dan A masing-masing mengikuti protokol kesehatan Covid-19 setibanya di Bandara Soetta, termasuk melakukan tes swab PCR. Hasil tes mereka berdua positif Covid-19.
Mereka langsung menjalani karantina selama 14 hari di Wisma Pademangan, Jakarta. Hasil penelitian Litbang Kementerian Kesehatan kemudian menyatakan mereka terpapar virus corona B117.
Keduanya kini telah diizinkan pulang ke kediamannya masing-masing selepas dinyatakan negatif dari virus corona B117. Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Karawang Fitra Hergyana, Rabu (03/03).
Fitra menerangkan, dua orang ini adalah pekerja migran. Ia pun menyebut M berasal dari Kecamatan Lemah Abang, dan A berasal dari Kecamatan Pedes.
“Setelah menjalani isolasi, hasil tes swab mereka negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang. Jadi keduanya pulang ke Karawang dengan hasil negatif,” kata Fitra.
Kendati demikian, lanjut Fitra, berdasarkan hasil laporan pemeriksaan tim medis dari Kementerian Kesehatan terhadap sampel swab keduanya. Ternyata dari uji whole genome sequence (WGS) diketahui mereka telah terpapar corona varian baru asal Inggris.
“Setelah kemarin menerima kabar temuan kasus Covid-19 B117 di wilayah Karawang. Tim Dinkes Karawang, Dinkes Jabar dan Kemenkes sudah bergerak cepat meneliti dan mencari informasi terkait varian baru virus tersebut dengan melakukan tracing dan testing kepada keluarga yang bersangkutan,” beber Fitra.
Fitra mengatakan, Satgas Covid-19 Karawang telah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Budi Sadikin, Dinkes Jawa Barat, dan Ketua Satgas Karawang Bupati Cellica. Arahan dari keduanya, kata dia, harus secepatnya dilakukan tracking dan testing.
“Atas dasar itu, dua tim dari Dinkes Karawang, Dinkes Provinsi Jabar, dan Balitbang Kemenkes langsung bergerak cepat, untuk sampel langsung dilaksanakan whole genome sequence di Kemenkes,” terangnya.
Varian baru virus corona ini =ditemukan setelah melakukan pemeriksaan terhadap 462 sampel dengan menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS). Sampel paling banyak diambil dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkirakan virus tersebut telah masuk ke Indonesia sejak beberapa waktu lalu sebelum ditemukan. Sebab, beberapa negara ASEAN telah mengkonfirmasi temuan varian baru B117 sejak Desember 2020.
“Jadi kesimpulannya, mungkin baru ketemunya aja sekarang. Negara lain Desember sudah masuk kok,” kata Budi sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia TV, Selasa (02/03).
Meski demikian, Budi mengatakan sejauh ini, dari jurnal-jurnal terkemuka di dunia yang dirinya baca, belum ada pakar yang menyatakan bahwa vaksin yang tersedia tidak efektif terhadap varian corona B117.
“Saya baca jurnal terkemuka di dunia belum ada ahli yang bilang bahwa vaksin tidak bisa mengatasi virus strain baru ini,” kata Budi.
Secara terpisah, Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Pandu Riyono mengklaim vaksin yang tersedia saat ini bisa mengatasi varian baru B117.
“Kalo jenis yang kemarin diumumkan B.1.1.7 itu masih bisa. Sudah terbukti,” kata Pandu dalam sesi diskusi yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) secara daring, Rabu (3/3).
Meski demikian, ia mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah mewaspadai adanya varian baru virus Corona yang ditemukan di Afrika Selatan.
“Tapi kalau nanti ada tiga bulan empat bulan lagi ada varian baru yang sama seperti yang ditemukan di Afrika Selatan?” kata Pandu.